Stripe telah menghapus alat pelaporan keuangan baru yang dirancang untuk menyederhanakan aspek utama dari proses akun yang menguras waktu (terbuka di tab baru) untuk bisnis SaaS.
Alat Pengenalan Pendapatannya yang baru telah direkayasa sehingga dapat mengotomatiskan banyak aspek pengenalan pendapatan, termasuk saat pelanggan menerima produk atau menggunakannya, bukan saat mereka membayarnya.
Langkah ini akan membantu mendokumentasikan perilaku pelanggan secara lebih efektif, terutama dalam hal pengakuan pendapatan, yang merupakan bagian utama dari Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum atau GAAP.
Pengakuan pendapatan telah lama menjadi prospek yang kompleks dan menantang bagi banyak bisnis, terutama mereka yang menjalankan pengaturan pendapatan berbasis langganan atau berulang. Secara tradisional, pengakuan pendapatan sebagian besar merupakan prosedur manual di mana staf keuangan sebelumnya perlu mencatat detail melalui spreadsheet Excel (terbuka di tab baru).
Pengakuan Pendapatan
Alat Pengakuan Pendapatan Stripe yang baru akan membantu meringankan sebagian besar intervensi manual dengan mengirimkan laporan pendapatan otomatis (terbuka di tab baru) dan tabel air terjun pendapatan.
Demikian pula, pemrosesan otomatis akan mencatat semua transaksi dan sistem bahkan dapat digunakan untuk mengimpor transaksi non-Stripe, yang semakin memperlancar proses pengakuan pendapatan. Yang terpenting, ada dukungan kepatuhan, sehingga bisnis tidak perlu khawatir untuk memenuhi standar umum termasuk ASC 606 dan IFRS 15.
Alat Pengakuan Pendapatan yang baru adalah alat lain dalam portofolio produk Stripe yang berkembang. Bisnis juga dapat menggunakan Stripe Tax (terbuka di tab baru)alat kepatuhan pajaknya bersama dengan Stripe Identity (terbuka di tab baru)yang membantu pemilik bisnis mengawasi lebih dekat verifikasi identitas (terbuka di tab baru).
Stripe mengumumkan peluncuran terbarunya kemarin dan telah membuat produk tersebut tersedia di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.
Melalui: ZDNet (terbuka di tab baru)