Kecelakaan Tesla lainnya yang melibatkan Autopilot terjadi selama akhir pekan, meskipun untungnya, kali ini tidak ada yang terluka parah.
Insiden itu menambah daftar panjang kecelakaan di mana Tesla yang berjalan dengan Autopilot bertabrakan dengan kendaraan darurat. Meningkatnya jumlah tabrakan membuat Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) membuka penyelidikan awal bulan ini.
Dalam kasus ini, Tesla Model 3 menabrak kapal patroli Florida Highway Patrol di dekat Orlando, menurut CNN (terbuka di tab baru), nyaris kehilangan petugas, yang ada di sana untuk membantu kendaraan yang cacat. Kapal penjelajah itu ditabrak tepat sebelum jam 5 pagi dan lampunya menyala saat diparkir.
Mobil Tesla menabrak kapal penjelajah dan kemudian menabrak mobil lain. Laporan Patroli Jalan Raya menyatakan bahwa pengemudi Tesla berusia 27 tahun dan pengemudi kendaraan yang cacat mengalami luka ringan dan mencatat bahwa polisi itu tidak terluka.
Terjadi sekarang: Orange County. Trooper berhenti untuk membantu pengendara yang cacat di I-4. Saat Tesla mengemudi dalam mode “otomatis” menabrak mobil patroli. Trooper berada di luar mobil dan sangat beruntung tidak tertabrak. #Minggir. Jalur WB I-4 tetap diblokir karena pemandangan sedang dibersihkan. pic.twitter.com/w9N7cE4bAR28 Agustus 2021
Saat di Autopilot, siapa yang salah?
Tidak jelas apakah pengemudi Tesla menyalahgunakan Autopilot pada saat kecelakaan itu terjadi. Investigasi NHTSA yang baru dibuka dimulai setelah hampir selusin kecelakaan serupa terjadi sejak 2018.
Tabrakan itu, yang terjadi di sembilan negara bagian, menyebabkan 17 luka-luka dan satu kematian. Sebagian besar insiden terjadi dalam kegelapan saat kendaraan responden pertama berada di lokasi dengan lampu atau sistem pemberitahuan darurat lainnya aktif.
Terlepas dari namanya, teknologi Autopilot dan Full Self-Driving (FSD) Tesla tidak dapat mengendarai mobil tanpa campur tangan manusia. Tidak ada sistem yang menggantikan pengemudi yang penuh perhatian, dan belum ada yang mampu mengenali dan menghindari ancaman sebaik manusia.
Fakta bahwa perlindungan Autopilot begitu mudah dilewati untuk memungkinkan orang tidur siang atau mengadakan pesta dansa saat mengemudi di jalan raya dengan kecepatan tinggi menunjukkan bahwa lebih banyak yang harus dilakukan untuk meminta perhatian pengemudi di belakang kemudi.
Di tangan yang tepat dan dengan eksekusi yang tepat, teknologi seperti Autopilot dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi jumlah kecelakaan di jalan raya kita.
Meskipun benar bahwa mobil tidak dapat mengemudi sendiri, manusia juga dapat terganggu oleh banyak hal, bukan hanya ponsel. Fitur bantuan pengemudi, bila digunakan dengan benar, berfungsi sebagai pelengkap bagi pengemudi dan dapat mengisi kekosongan perhatian untuk membantu mencegah kecelakaan serius.